Rumah di kota-kota besar Australia telah kehilangan nilai rata-rata sebesar $64.820 (lebih dari Rp650 juta) sejak Mei tahun lalu.
Menurut data Indeks Nilai Rumah Harian dari CoreLogic, antara Mei 2022 dan Januari 2023, harga rumah Australia mengalami penurunan 8,40 persen, bahkan lebih rendah dari rekor sebelumnya yaitu 8,38 persen pada periode Oktober 2017 dan Juni 2019.
"Bila penurunan nilai perumahan antara 2017 dan 2019 terjadi dalam 20 bulan, saat ini hanya terjadi kurang dari sembilan bulan, dan diperkirakan akan berlanjut di bulan-bulan mendatang," kata Kepala Riset CoreLogic Australia Eliza Owen kepada ABC News.
CoreLogic menentukan Home Value Index-nya terhadap tiga jenis perumahan secara umum: rumah berdiri sendiri, bangunan rumah berupa unit, dan tempat tinggal gabungan yang mencakup rumah dan unit.
Tapi mengapa tetap terasa mahal?
Menurut Eliza, kekuatan utama di balik penurunan ini adalah siklus dramatis dari kenaikan suku bunga perbankan di paruh kedua tahun 2022.
"Peningkatan suku bunga dasar sebesar 300 basis poin hanya dalam tempo delapan bulan menyebabkan penurunan drastis kapasitas pinjaman, menurunkan jumlah yang dapat ditawarkan oleh calon pembeli rumah," jelasnya.
Utang rumah tangga juga merupakan faktor dalam harga rumah di Australia.
Keluarga yang punya utang lebih tinggi terdampak lebih keras ketika kenaikan suku bunga mengurangi jumlah tabungan mereka, yang seharusnya bisa jadi uang muka kredit rumah.
Eliza mengatakan penurunan harga rumah yang dramatis diukur dari basis harga rumah yang telah sangat tinggi sebelumnya.
Nilai rumah meningkat tajam sebesar 28,9 persen antara September 2020 dan Mei 2022, yang merupakan rekor kenaikan nilai rumah tercepat secara nasional.
Jadi, meskipun penurunan saat ini mungkin terlihat drastis, namun pada periode akhir tahun 2022, nilai rumah sebenarnya masih 16 persen lebih tinggi dibandingkan periode lima sebelumnya, dan 59,8 persen lebih tinggi dibandingkan 10 tahun lalu.
Kota mana mengalami penurunan terbesar?
Tiga kota terbesar Australia, yaitu Sydney, Melbourne dan Brisbane, menyumbang sebagian besar penurunan nilai rumah ini.
Data berikut menunjukkan persentase dan perkiraan perubahan nilai rumah dari periode 7 Mei 2022 hingga 7 Januari 2023.
Nasional
Perubahan persentase: -8,4persen
Perubahan nilai dolar: -$64.820
Sydney
Perubahan persentase: -13 persen
Perubahan nilai dolar: -$150.758
Melbourne
Perubahan persentase: -8,6persen
Perubahan nilai dolar: -$70.243
Brisbane
Perubahan persentase: -10persen
Perubahan nilai dolar: -$78.381
Adelaide
Perubahan persentase: -1,6persen
Perubahan nilai dolar: -$10.395
Perth
Perubahan persentase: -0,7persen
Perubahan nilai dolar: -$3.897
*Catatan: Indeks Nilai Rumah Harian CoreLogic hanya melacak figur lima kota besar dan nasional.
Nilai rumah diperkirakan terus turun
Menurut Eliza, warga Australia akan melihat nilai rumah terus menurun tahun ini.
"Selama beberapa bulan mendatang, kondisi pasar perumahan diperkirakan akan tetap lemah," ujarnya.
"Suku bunga dasar kemungkinan akan naik lagi pada tahun 2023 dan kenaikan suku bunga yang berkelanjutan akan semakin mengikis kapasitas pinjaman, kemungkinan memperpanjang tren penurunan nilai rumah sampai suku bunga stabil," jelas Eliza Owen.
Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News yang selengkapnya dapat dibaca di sini