Inilah Suburb Termahal dan Termurah untuk Menyewa Rumah di Australia

ADVERTISEMENT

Inilah Suburb Termahal dan Termurah untuk Menyewa Rumah di Australia

ABC Australia - detikNews
Senin, 16 Jan 2023 16:56 WIB
Harga sewa rumah dan jenis tempat tinggal lainnya di Australia semakin tidak terjangkau sepanjang tahun 2022. (Audience submitted: Edwin Almeida)
Jakarta -

Para penyewa rumah dan jenis tempat tinggal lainnya di Australia mengalami kenaikan harga sewa terbesar di tahun 2022, yaitu 10,2 persen.

Namun, meskipun tekanan biaya hidup secara keseluruhan tampaknya tidak akan mereda, para penyewa bisa berharap akan mendapatkan keringanan dalam waktu dekat.

Laju kenaikan harga sewa kini mulai menunjukkan tanda-tanda melambat, meskipun khusus di Sydney dan Melbourne mungkin cenderung berlaku sebaliknya.

Menurut data lembaga riset properti CoreLogic, pada kuartal terakhir hingga Desember 2022, harga sewa naik 2 persen dibandingkan dengan kenaikan 2,3 persen pada kuartal September.

Data PropTrack, juga dirilis minggu kedua Januari, menunjukkan pertumbuhan harga sewa yang stabil.

Kepala Riset CoreLogic Eliza Owen menjelaskan kenaikan harga sewa melambat dalam dua kuartal terakhir tahun lalu, bertepatan dengan peningkatan ketersediaan rumah sewa sebesar 1,17 persen pada Desember.

"Perlambatan kenaikan harga sewa bisa menjadi pertanda bahwa pasar mulai bergeser, namun belum tentu menjadi berita bagus bagi penyewa," jelasnya. "Harga sewa masih meningkat di sebagian kota dan daerah, dengan ketersediaan rumah sewa yang rendah."

Canberra kota termahal untuk menyewa rumah

Bila melihat harga sewa mingguan, Kota Canberra tetap mempertahankan posisinya sebagai pasar sewa rumah termahal di Australia, dengan nilai sewa mingguan rata-rata $681 (sekitar Rp7 juta).

Berikut perinciannya:

  • Canberra($681 per minggu)
  • Sydney ($679 per minggu)
  • Darwin ($594)
  • Brisbane ($588 per minggu)
  • Perth ($553 per minggu)
  • Hobart ($552 per minggu)
  • Adelaide ($518 per minggu)
  • Melbourne ($507 per minggu)

Menurut data triwulan Desember 2022, Melbourne secara resmi tetap menjadi kota yang paling terjangkau bagi para penyewa.

Berikut ini daftar kota termahal dan termurah untuk sewa rumah di Australia:

Sydney most expensive suburbs to rentSydney most affordable suburbs to rentMelbourne most expensive suburbs to rent

Melbourne most affordable suburbs to rentBrisbane most expensive suburbs to rentBrisbane most affordable suburbs to rentAdelaidemost expensive suburbs to rentAdelaidemost affordable suburbs to rentPerth most expensive suburbs to rentPerth most affordable suburbs to rentHobart most expensive suburbs to rentHobart most affordable suburbs to rentDarwin most expensive suburbs to rentDarwin most affordable suburbs to rentCanberra most expensive suburbs to rentCanberra most affordable suburbs to rent

Harga sewa secara nasional mengalami peningkatan 22,2 persen sejak September 2020.

Selama periode 27 bulan sejak saat itu, harga sewa mingguan rata-rata telah meningkat dari $430 per minggu menjadi $519.

Laporan terbaru dari situs properti Domain menemukan harga sewa rumah dan unit naik selama kuartal Desember.

Dr Nicola Powell, kepala penelitian dan ekonomi Domain, mengatakan harga sewa berada pada titik tertinggi dalam sejarah di semua kota selain Darwin dan tempat tinggal jenis unit di Perth.

"Sewa naik dengan laju tahunan tercepat di seluruh kota, dan jumlah properti sewaan yang kosong berada pada titik terendah sepanjang masa untuk bulan Desember," jelasnya.

Peningkatan jumlah rumah yang bisa sewa diharapkan terjadi awal tahun ini, yang akan mengurangi tekanan pada harga sewa.

Berdampak pada orang berpenghasilan rendah

Orang berpenghasilan rendah, yang semakin banyak menjadi penyewa rumah, kini menghabiskan lebih banyak pendapatan mereka untuk perumahan.

Lembaga riset Grattan Institute menyebutkan pendapatan seperlima rumah tangga berpenghasilan terendah telah meningkat sekitar 26 persen antara 2003/04 dan 2019/2020, namun lebih dari setengahnya habis terserap oleh melonjaknya biaya perumahan.

Sebaliknya, pendapatan riil untuk seperlima rumah tangga berpenghasilan tertinggi telah meningkat sebesar 47 persen, dan pendapatan setelah pengeluaran biaya rumah naik sebesar 43 persen.

Adapun mengenai harga rumah di Australia, data pekan ini menunjukkan harga rata-rata nasional merosot 8,4 persen.

Para pengamat properti memperingatkan harga rumah akan terus menurun, akibat kenaikan suku bunga sejak pertengahan tahun 2022.

Siklus kenaikan suku bunga Bank Sentral (RBA) diperkirakan akan memperlambat investasi properti karena membatasi jumlah uang yang dapat dipinjam oleh calon pembeli rumah.

Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News yang selengkapnya dapat dibaca di sini.

(ita/ita)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT