Rencana relokasi PKL Malioboro tak banyak diketahui oleh wisatawan. Beragam tanggapan pun muncul, baik yang setuju maupun tidak.
"Belum tahu (kalau ada relokasi). Kalau semua (PKL) pindah buat apa nongkrong di Malioboro. Nongkrong di sini karena dekat beli makanan dan minuman," kata wisatawan asal Ciamis, Jawa Barat, Jaka (30), ditemui detikcom di Malioboro, Rabu (19/1/2022).
Jaka mengungkapkan, ia sudah lebih dari tiga kali mengunjungi Malioboro. Yang ia rasakan saat ini memang tempatnya asyik untuk nongkrong.
"Mau beli minuman tinggal bilang di belakang," jelasnya.
Sementara wisatawan asal Ciamis lainnya, Rani (26) mengatakan, di daerahnya juga ada tempat nongkrong serupa dengan Malioboro. Juga ada PKL di pinggir jalan yang menjual aneka makanan dan minuman.
"Ada juga di Ciamis, tapi tetap ada PKL," katanya.
Warga lokal di DIY, Ndaru (26), mengaku dirinya kerap mengunjungi Malioboro. Tak hanya saat mengantarkan tamu saja. Tapi juga saat luang kerap menghabiskan waktu di ikon Kota Yogyakarta tersebut.
"Ya selama ini selalu ada PKL. Belum tahu besok kalau tidak ada PKL suasananya bagaimana. Kalau sekarang nyaman-nyaman saja. Buktinya banyak tamu yang tertarik ke sini," jelasnya.
Hal sebaliknya diungkapkan warga lokal DIY lain, Rizki (25). Dirinya justru merasa tertarik untuk menikmati suasana Malioboro tanpa hiruk pikuk aktivitas PKL.
"Bisa lebih syahdu mungkin. Tapi, bisa juga tidak hidup, karena dengan adanya PKL memang seperti ada keinginan untuk sekedar berhenti duduk-duduk," jelas warga Bantul ini.
Rizki berharap relokasi PKL ini tidak merugikan salah satu pihak. Semua pihak, baik PKL dan wisatawan tetap bisa mendapatkan berkah dari Malioboro.
"Wisatawan mau healing bisa menikmati Malioboro. PKL pindah juga bisa tetap ramai," jelasnya.
Simak Video 'Siap Direlokasi, PKL Malioboro Minta Pemerintah Promosikan Lokasi Baru':
