Baterai (aki) alat pemantau Gunung Api Sumbing di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, sempat hilang. Uniknya, saat akan diganti, aki tersebut sudah dikembalikan lagi ke tempatnya semula.
Hilangnya aki tersebut diketahui Rabu (12/1), sekitar pukul 19.12 WIB. Saat itu, petugas melihat data pada Stasiun Seismik Gedokan tidak muncul pada seismograf. Data terakhir diterima petugas pada pukul 17.13 WIB, diawali adanya gangguan pada stasiun seismik.
"Kemudian pada tanggal 14 Januari, petugas bersama satu porter dari PGA Sundoro-Sumbing melakukan pengecekan pada stasiun seismik Gedokan. Saat itu, ditemukan boks tempat aki yang ditanam di tanah telah dibongkar, kemudian tidak ditemukan aki (hilang)," ujar Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Sundoro-Sumbing, Yuli Rahmatulloh saat dihubungi detikcom, Rabu (19/1/2022).
Atas hilangnya aki tersebut, kata Yuli, petugas bermaksud mengganti dengan aki yang baru, Selasa (18/1). Namun saat petugas tiba di lokasi, justru menemukan aki yang hilang sudah kembali.
"Kemarin petugas pengamatan baru ganti aki baru, ternyata sampai di lokasi atau stasiun, aki yang diambil sudah dikembalikan. Dikembalikan kapan kurang tahu, hari, dan jam berapa, yang penting tanggal 18 Januari kami ganti aki baru, sampai lokasi aki yang diambil atau yang lama sudah dikembalikan," kata Yuli.
Yuli menyebut, petugas akhirnya tetap memasang aki yang baru. Sementara aki lama dibawa menuju PGA.
"Yang baru (dipasang). Untuk yang lama kami bawa ke pos pengamatan, tapi kalau secara fisik atau tegangan aki yang lama itu masih normal," katanya.
Yuli mengimbau, kepada warga untuk sama-sama menjaga peralatan pemantau yang ada. Hal ini mengingat alat itu penting demi keselamatan warga yang tinggal di lereng Gunung Sumbing baik berada di wilayah Wonosobo, Temanggung dan Kabupaten Magelang.
"Imbauan pasti saling jaga karena untuk keselamatan semua khususnya yang ada di lereng Sumbing. Kalau Sumbing itu masuk tiga kabupaten meliputi Temanggung, Wonosobo dan Magelang. Aktivitas Sumbing sampai saat ini normal saja, seperti kegempaan vulkanik normal," pungkasnya.
(aku/ams)