Ketua DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng) Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengatakan memilih calon presiden (capres) jangan berdasarkan hasil survei. Sebab, jika tidak berdasarkan kapasitas maka bisa keliru.
"Kalian itu janganlah memilih seorang pemimpin atas dasar survei. Ini aku berbeda nih. Kalau kamu mau memilih pemimpin atas dasar survei, kamu nanti keliru, kamu ditipu dengan persepsimu. Gitu loh," kata Bambang Pacul di sela-sela mendampingi Ketua DPR Puan Maharani, meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun di SDN 1 Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Rabu (19/1/2022).
Bambang menyebut memilih calon pemimpin harus dilihat dari track record-nya. Dia pun mengibaratkan rekam jejak itu kapasitas mesin alias cubicle centimeter (cc).
"Kapasitas itu cc, kecerdasan. Ngurusi negara dengan 17 ribu lebih pulau dalam situasi hari ini, kalau CC-nya rendah itu, ya ibaratnya cc Suzuki Carry. Lha dalane mbletok sitik macet (jalannya jelek sedikit macet). Kan gitu loh, janganlah begitu," terang Ketua DPP PDIP Bappilu ini.
Namun saat ditanya tentang capres dari PDIP, Bambang menyebut hal itu merupakan kewenangan dari Ketum PDIP Megawai Sukarnoputri. Dia menyebut hingga saat ini Megawati belum menentukan capres yang bakal diusung PDIP.
"Ibu ketua umum kita ini dipilih secara aklamasi dan diberi kewenangan penuh menjadi formatur untuk mengatur kita-kita DPP yang membantu. Juga diputuskan juga di dalam kongres partai itu capres dan cawapres itu kewenangan penuh Ibu Ketua Umum. Jadi tidak ada sekarang ini caprese sapa? Tidak ada. Belum ada (capres) PDIP," terangnya.