Jakarta - Kerumunan yang membuat orang berdesak-desakan hingga tewas, sudah beberapa kali terjadi di dunia ini. Berikut 5 tragedi kerumunan paling mematikan di dunia.
Foto
5 Tragedi Kerumunan Paling Mematikan di Dunia, Kanjuruhan-Itaewon

Pengunjung festival musik Love Parade berkerumun di lokasi festival di Duisburg, Jerman Barat, Sabtu (24/7/2010). (Achim Scheidemann/DPA/AFP/Getty Images) Â
Konser musik ini berujung duka setelah 21 orang tewas. Hal tersebut disebabkan oleh ajalan bawah tanah menuju tempat konser tersumbat dengan orang-orang yang memasuki terowongan. (E. Wiffers/DPA/AFP/Getty Images) Â
Sebuah jembatan penghubung ke sebuah kuil di Madhya Pradesh, India, pada tahun 2013 dikabarkan akan roboh. Tak disangka warga yang panik saat coba saling menyelamatkan diri malah menyebabkan sebuah tragedi maut hingga menewaskan 89 orang. (Strdel/AFP/Getty Images) Â
Jembatan diduga akan roboh setelah tertabrak kendaraan berat. Mereka yang tak kuasa berdesak-desakan kemudian terjatuh dan terinjak-injak oleh pengunjung lain. (Sajjad Husain/AFP/Getty Images) Â
Pada tanggal 24 September 2015, sebuah insiden kerumunan terjadi selama ibadah Haji di Mina, Makkah, Arab Saudi, yang menewaskan 2.431 orang. (Reuters/Ahmad Masood) Â
Tragedi ibadah haji paling mematikan dalam sejarah ini terjadi ketika jutaan jamaah haji berjalan berarak menuju jembatan Jamarat di Mina untuk melempar jumrah sebagai rangkaian dari ibadah haji. (STR/AFP/Getty Images) Â
Tragedi selanjutnya terjadi di Indonesia usai laga antara Arema FC dengan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022. (Juni Kriswanto/AFP/Getty Images)
Tragedi ini menewaskan 131 suporter Arema FC dan menjadi tragedi paling kelam dalam sejarah sepakbola Indonesia. (AFP/Getty Images)
Belum lama ini tragedi akibat kerumunan terjadi saat pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan, Sabtu (29/10/2022). diperkirakan sekitar 100 ribu orang berkerumun di jalan sempit sehingga terjadi desak-desakan tak beraturan dan saling bertabrakan. (Reuters/Yonhap)
153 orang tewas akibat tragedi itu. Sebagian besar korban tewas merupakan remaja berusia 20-an. Mereka meninggal ketika para pengunjung membludak di gang sempit di distrik Itaewon itu. (AP Photo/Lee Jin-man)